MENGUAK KEAJAIBAN GUNUNG BROMO
Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", juga disebut Kaldera Tengger, adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.614 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Nama Bromo berasal dari nama dewa utama dalam agama Hindu, Brahma. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi, Ia mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Selain Gunung Bromo, terdapat juga kawah puncak Gunung Bromo.
Sejarah “Nama Kawah Gunung Bromo” menurut penduduk Tengger yang mana nama tengger itu sendiri diambil dari nama tokoh legendaris yang dianggap sebagai leluhurnya, yakni Roro Anteng dan Joko Seger.
Menurut mereka Legenda asal usul Kawah Bromo berasal dari letusan Gunung Tengger. Dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat), Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah.
Berawal dari sejarah itulah Kawah Gunung Bromo Sekarang menjadi salah satu destinasi wisata yang masuk dalam kategori 4 lokasi wisata terbaik di kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru, oleh sebab itulah Kawah ini selalu masuk dalam itinerary program Paket Wisata Bromo.
Komentar
Posting Komentar